Mencontek Adalah Kegagalan Akademik

Konten [Tampil]

Menyontek adalah kegiatan/tindakan/atau bahkan perilaku curang individu (siswa) dalam upaya untuk bisa menjawab suatu permasalahan (soal) yang pada dasarnya orang/individu/siswa tersebut tidak dapat menguasai atau memahami permasalahan tersebut.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan berupaya membahas perilaku menyontek sebagai bentuk kegagalan akademik siswa. Untuk itu, mari kita menuju pembahasannya.

Apa itu menyontek?

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa menyontek adalah perilaku/kegiatan curang siswa dalam upaya untuk bisa menjawab soal yang pada dasarnya siswa tersebut tidak memahami soal tersebut. Adapun menyontek dalam pandangan para pakar atau ahli sebagai berikut

  • Menurut KBBI
  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyontek merupakan sebuah perilaku mengutip baik itu tulisan dan sebagainya sebagaimana aslinya (menjiplak).

    Menyontek adalah kegiatan menguntungkan sepihak dan merugikan pihak lain dengan berbagai upaya atau cara demi kepentingan pihaknya

  • Biehler (dalam Indiarto, 2003)
  • Menurut Biehler dalam Indiarto berpendapat bahwa, Menyontek adalah tindakan memanfaatkan informasi yang berasal dari lembar jawaban orang lain, lembar contekan atau bentuk contekan lain yang ekuivalen dengan lembar contekan.

  • Alawiyah (2011)
  • Menyontek adalah perbuatan curang yang dilakukan dalam dunia pendidikan, baik itu meniru tulisan atau pekerjaan orang lain dengan perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur dengan menghalalkan segala cara guna mencapai nilai terbaik dalam ujian, seperti; menulis contekan di meja, telapak tangan, menulis disobekkan kertas yang disembunyikan dibalik baju, melihat buku catatan atau bahkan membuka internet untuk mencari jawaban yang sedang dikerjakan

Apa yang menyebabkan siswa menyontek?

Penyebab atau bisa dikatakan sebagai faktor pendukung siswa untuk berbuat menyontek ada banyak. Baik itu yang dipengaruhi oleh faktor eksternalnya (luar) maupun dipengaruhi faktor internalnya (dalam). Berikut beberapa faktor yang mengakibatkan siswa melakukan tindakan negatif (menyontek):

  • Malas
  • Malas atau kekurangan motivasi siswa dalam belajar merupakan faktor penting dalam terlaksananya kegiatan negatif menyontek ini. Malas diakibatkan juga dapat bersifat eksternal atau ada faktor luar yang mempengaruhi kemalasan siswa juga malas yang diakibatkan oleh faktor dalam dirinya (internal).

  • Ketidakmengertian materi
  • Ketidakmampuan siswa dalam menyerap atau memahami materi yang diajarkan guru dapat dipengaruhi oleh cara/strategi pembelajaran yang guru terapkan. Untuk itu, guru diharapkan mampu mengondisikan dan meracik strategi pembelajaran yang efektif.

  • Susana belajar tidak mendukung
  • Faktor ini berkaitan langsung dengan proses belajar-mengajar. Adapun yang dimaksud dengan suasana belajar yang tidak mendukung adalah kondisi dimana guru, siswa, atau bahkan aspek luaran (kelas) yang tidak dalam kondisi kondusif sehingga menghambat proses kegiatan belajar-mengajar.

  • Ambisi berlebih terhadap nilai yang tinggi
  • Faktor siswa menyontek berikutnya adalah dikarenakan ambisi berlebih siswa untuk mendapatkan nilai tinggi dengan menghalalkan segala cara walaupun cara tersebut bersifat negatif atau curang sehingga siswa tersebut memilih untuk menyontek sebagai cara yang ia pilih guna mendapatkan nilai tinggi.

  • Takut akan mendapatkan nilai yang jelek
  • Faktor ini adalah kebalikan dari faktor diatas. Dimana siswa merasa ketakutan apabila dirinya mendapatkan nilai yang buruk lalu ia akan memilih jalan curang (menyontek).

Apa dampak menyontek bagi siswa?

Pada dasarnya siswa dalam tujuan pembelajaran diharapkan mampu untuk menyerap, menelaah, mempraktikkan, dll. untuk kepentingan meningkatkan kualitas kompetensi dirinya. Lalu, dengan melakukan tindakan buruk serta curang, seperti menyontek justru akan mencederai semua aspek-aspek diatas. Oleh sebab itu, diperlukannya suatu pengendalian, penyuluhan kepada siswa mengenai aksi menyontek adalah tindakan yang tidak terpuji dan tidak pantas dilakukan.

Dengan kata lain, siswa yang melakukan tindakan curang (menyontek) akan berakibatkan pada kehilangan kepercayaan dirinya dalam menghadapi suatu persoalan dan tidak mampu mengembangkan potensi diri yang ada pada siswa.

Mengapa menyontek dikatakan sebagai kegagalan akademik?

Menyontek sebagai bentuk kegagalan akademik siswa adalah suatu gambaran, contoh, produk buruk yang diakibatkan oleh ketidakmampuan guru dalam mengelola, memfasilitasi, mengajar dan atau bahkan kegagalan guru dalam bidang mengkomunikasikan ilmu pengetahuan, nilai nilai norma kepada siswa. Maka dari itu, guru diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan ini dengan menyiasatinya dengan berbagai upaya. Adapun upaya-upaya tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

Apa yang perlu dilakukan agar siswa tidak menyontek?

  • Membangun komunikasi yang baik
  • Menciptakan suasana kelas yang dinamis-deklaratif
  • Menumbuhkan motivasi belajar siswa
  • Memberikan kebebasan berbicara siswa
  • Menumbuhkan imajinatif dan kreatifisme siswa
  • Menerapkan pembelajaran inovatif

Kesimpulan

menyontek adalah perilaku/kegiatan curang siswa dalam upaya untuk bisa menjawab soal yang pada dasarnya siswa tersebut tidak memahami soal tersebut.

Penyebab atau faktor pendukung siswa dalam melakukan tindakan curang menyontek ada yang berasal dari dalam dirinya maupun dari luar. Seperti; Malas, Kekurangan motivasi belajar, Ambisi berlebih didalam meraih nilai tinggi, Takut akan mendapatkan nilai yang buruk, Ketidakmengertian siswa terhadap materi, dan suasana belajar yang tidak mendukung.

siswa yang melakukan tindakan curang (menyontek) akan berakibatkan pada kehilangan kepercayaan dirinya dalam menghadapi suatu persoalan dan tidak mampu mengembangkan potensi diri yang ada pada siswa.

Menyontek sebagai bentuk kegagalan akademik siswa adalah suatu gambaran, contoh, produk buruk yang diakibatkan oleh ketidakmampuan guru dalam mengelola, memfasilitasi, mengajar dan atau bahkan kegagalan guru dalam bidang mengkomunikasikan ilmu pengetahuan, nilai nilai norma kepada siswa.


Penulis : Perspektip
Tahun : 2023


Komentar

Postingan Populer